
Bingung cari kuliner enak saat perjalanan di sepanjang jalur pantura Jawa Tengah? Padahal kamu bisa menemukan berbagai makanan menarik hasil akulturasi budaya lokal pesisir dengan budaya pendatang. Sayangnya masih sedikit yang membahas soal ini.
Namun, belakangan kami menemukan blog yang cukup sering mengulas potensi wisata dan kuliner jalur pantura. Kami sudah membaca beberapa artikel menarik dalam blog bernama Pantura Traveler ini.
Kami jadi terinspirasi untuk ikut berbagi informasi dan rekomendasi kuliner enak tapi underrated di sepanjang jalur pantura Jawa Tengah.
Kuliner yang cukup sering kami nikmati setiap kali kami dalam perjalanan Jakarta – Semarang atau melawat ke beberapa kota lainnya di pantura bagian tengah pulau Jawa ini.
Nah, mau tahu apa saja kuliner underrated tersebut? Baca artikel ini sampai habis.
Daftar Isi:
- Jalur Pantura Jawa Tengah Melewati Kota Apa Saja?
- Kuliner Enak di Jalur Pantura Jawa Tengah
- Mulai Jelajah Rasa dari Makanan Khas Tegal dan Brebes
- Tips Makan Nyaman di Jalur Pantura Jawa Tengah
Jalur pantura di Jawa Tengah berawal dari Kabupaten Brebes yang berbatasan langsung dengan Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Lalu kamu akan melewati 11 kota dan kabupaten lain hingga berujung di Kabupaten Blora.
Berikut kota dan kabupaten yang akan kamu lalui di sepanjang jalur pantura Jawa Tengah: Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang, Blora.
Selain punya banyak wisata alam cantik seperti pantai, kawasan ini juga punya potensi wisata kuliner enak. Berikut kuliner enak yang bisa kamu coba sambil beristirahat sejenak saat melewati jalur pantura Jawa Tengah:
Sebenarnya makanan khas Tegal dan Brebes banyak yang hampir sama. Sehingga kami tidak terlalu membeda-bedakannya.
Berikut beberapa makanan enak yang biasa kami nikmati saat tugas atau sedang melawat ke kediaman saudara di Tegal dan Brebes:
Nasi ponggol adalah kuliner semacam nasi rames yang berisi nasi putih, kering tempe, mie atau bihun goreng, aneka oseng sayur dan lauk telur atau suwiran ayam yang dibungkus daun pisang. Makanan ini sedap banget dan cocok untuk dinikmati saat sarapan.

Kupat glabed dan sate blengong
Kupat glabed berisi potongan ketupat dengan kuah kuning seperti opor namun lebih kental walau tanpa santan. Biasanya penyajian kupat glabed menggunakan topping remukan kerupuk mie kuning, bawang goreng dan suwiran ayam atau potongan tahu.
Pasangan lauk paling nikmati kupat glabed adalah sate blengong. Sate ini terbuat dari daging unggas perpaduan bebek dan mentog yang juicy. Rasanya gurih dan sedikit manis berasal yang dari taburan serundeng kelapa.
Makanan ini sebenarnya lebih cocok disebut camilan dan bisa dijadikan oleh-oleh. Bagi awam mungkin sulit membedakan tahu aci dan tahu pletok karena sama-sama menggunakan adonan aci.
Kunci perbedaannya adalah tahu aci menggunakan tahu kuning yang dibelah dua berbentuk segi tiga dan ditempel adonan aci di atasnya. Sementara tahu pletok menggunakan tahu kulit yang berisi adonan aci hingga meluber ke atas.
Rasa makanan ini asin gurih dan semakin nikmat jika menyantapnya bersama cabai rawit hijau. Kami biasa beli oleh-oleh ini di toko Tahu Murni dekat alun-alun Kota Tegal.
Seperti sate kambing muda, nasi lengko, kepiting soka, dan menikmati malam sambil menyeruput teh poci.
Saat melalui jalur pantura Jawa Tengah biasanya orang-orang lebih mengenal makanan khas Tegal dan Pekalongan. Padahal Pemalang punya kuliner khas underrated yang enak banget!
Ini dia daftar dan ulasannya:
Penyajian lontong dekem menggunakan taburan remah kerupuk mie kuning, suwiran ayam kampung, bawang goreng dan daun bawang. Rasanya gurih, hangat dari rempah dan ada sedikit after taste manis.
Makan lontong dekem lebih sempurna dengan lauk sate ayam dengan bumbu ungkep basah atau serundeng kering. Kamu bisa pilih sate full daging atau jeroan. Kalau kami selalu mencampur keduanya agar rasa dan teksturnya jadi lebih kaya.
Setiap kali ke Pemalang kami hampir tidak pernah melewatkan kuliner khas satu ini. Kami biasa maka lontong dekem di Jl. R.E Martadinata dekat alun-alun Pemalang arah ke pantai Widuri. Sepanjang jalan tersebut banyak penjual lontong dekem yang khas dengan tenda remang dan meja kursi pendek.

Makanan khas Pemalang berbentuk bulat dengan rasa manis ini kerap disamakan dengan kue dorayaki di kartun Doraemon. Padahal nama aslinya kue kamir dan terkenal disebut kamir Arab.
Kenapa disebut kamir Arab? Salah satu sumber yang kami tanyai bernama bapak Samsudin menjelaskan asal mula kue ini dibuat oleh warga keturunan Arab yang tinggal di kampung Arab Mulyoharjo Pemalang. Bapak Samsudin sendiri dulunya tinggal dan besar di kampung tersebut sebelum pindah dan menetap di Semarang.
Kami sering membeli kamir Arab untuk oleh-oleh karena kuliner ini cukup awet dan cocok untuk dijadikan camilan. Biasanya kami membeli kamir Arab di Ibu Chamdiah dengan harga Rp 2.000 – Rp 3.000/pcs.
Pecak pe merupakan makanan yang terbuat dari ikan pari panggang kemudian dipenyet dengan sambal pecak. Rasanya uenaaakk banget! Perpaduan pedas, gurih sedikit manis dan segar karena menggunakan sedikit jeruk sambal atau jeruk purut.
Menjelajah daerah pesisir kurang lengkap jika tidak mencicipi masakan ikannya. Nah pecak pe ini jadi salah satu masakan ikan spesial kesukaan kami yang perlu kamu coba. Pecak pe biasanya kami makan dengan sayur bayam segar atau cukup “garingan” dengan nasi putih saja.
Kami biasa makan pecak pe di rumah makan Condong Raos Pemalang. Rumah makan sederhana tapi banyak pilihan masakan enak.
Kuliner sepanjang jalur pantura Jawa Tengah bagian barat sering kali menggunakan bahan tauco atau tauto. Termasuk juga soto tauto khas Pekalongan.
Soto ini punya rasa segar yang khas dari bumbu tauconya. Bagi sebagian orang mungkin terasa sedikit agak aneh, namun bagi kami ini nikmat dan unik.
Soto tauto biasanya menggunakan daging sapi, kerbau atau ayam. Kuahnya berwarna merah kecokelatan dengan rasa gurih manis dan sedikit pedas.

Nasi megono salah satu makanan yang khas banget dan banyak dijumpai di Pemalang, Pekalongan dan Batang. Kuliner ini berisi nasi putih dicampur sayur megono yang terbuat dari nangka muda, parutan kelapa, kecombrang dan bumbu rempah lainnya.
Kecombrang pada nasi megono adalah kunci yang membuat rasa dan aroma kuliner ini jadi khas dan sedap.
Kami biasa menikmati nasi megono yang dibungkus daun jati untuk sarapan dengan lauk mendoan. Tempat favorit kami menikmati nasi megono adalah di pinggir pantai Widuri.
Rumah makan ayam goreng andalan kami saat lewat daerah Gringsing, Batang. Sebenarnya bukan makanan yang khas banget karena ini adalah ayam goreng kampung pada umumnya.
Namun, karena ayam goreng gringsing cukup terkenal dan jadi ikon Kabupaten Batang maka kami masukan ke dalam daftar ini juga.
Rasa ayam goreng kampung ini gurih dan nikmat banget. Ini yang membuat kami berulang kali makan di sini.
Ayam goreng gringsing Bu Bengat ada di pinggir jalan utama Semarang – Batang, tepatnya di daerah Gringsing. Lokasinya dekat dengan pintu tol Batang dan berada sebelum alas roban jika dari arah Semarang.
Selain kuliner yang kami ulas di atas kamu juga bisa cobain grombyang Pak Waridin atau Pak Warso, bakso daging pak Mi’ad tanpa pentol yang dimakan menggunakan lontong, sate loso dan pindang tetel.
Ini dia ibu kota Jawa Tengah sekaligus salah satu kota surga kuliner di Indonesia. Banyak kuliner peranakan dari kota ini yang terkenal, salah satunya Lumpia. Lalu ada kuliner enak apa lagi nih di Semarang?
Menurut kami bakmi Jowo Semarang lebih kaya rasa dan punya kondimen lebih lengkap dibanding bakmi Jowo dari daerah lain seperti Yogykarata dan Solo.
Perbedaan rasa ini berasal dari banyak hal, seperti menggunakan mie basah yang hanya dijual di daerah Gang Pinggir Semarang. Lalu kecap yang digunakan juga kecap khas asli Semarang yaitu kecap Mirama.
Menikmati bakmi Jowo Semarang paling enak menggunakan kondimen kekyan dan sate uritan ayam. Uritan sendiri merupakan jeroan ayam petelur atau ayam merah tempat terbentuknya telur.
Kami biasa makan bakmi Jowo Semarang di Bakmi Jowo Idola dekat rumah sakit Elisabeth, Bakmi Jowo Pak Heri di perempatan Hanoman, Bakmi Jowo Pak Rebi di dekat SMAN 1 Semarang dan Bakmi Jowo Mas Bunder di Banyumanik.

Soto Semarang punya kuah bening kecokelatan dengan rasa cenderung manis gurih. Isian Soto Semarang biasanya terdiri dari nasi putih, soun, suwiran ayam dan taburan bawang merah dan bawang putih yang harum.
Ritual nikmat makan Soto Semarang yang biasa kami lakukan adalah dengan menambahkan lauk sate ayam, sate kerang atau sate telur puyuh yang disajikan dalam rendaman kuah manis. Kami sendiri suka mencampurkan kuah manis tersebut ke dalam soto kami.
Soto Semarang bisa jadi destinasi kulinermu selanjutnya saat melewati jalur pantura Jawa Tengah. Beberapa tempat makan Soto Semarang yang enak dan biasa kami kunjungi adalah Soto Bangkong, Soto Ayam Pak No, Soto Pak Man, Soto Pak Ra’an, Soto Mas Met dan Soto Soenaryo.
Nasi ayam pincuk khas Semarang ini punya rasa gurih yang lembut, aromatik, dan sedikit manis. Salah satu comfort food yang wajib banget kamu coba saat dalam perjalanan melewati jalur pantura Jawa Tengah.
Nasi ayam Semarang berisi nasi gurih, sambal goreng krecek dan jipang, telur pindang cokelat, suwiran ayam, dan disiram kuah opor. Penyajian makanan ini menggunakan pincuk daun pisang yang khas dan tradisional.
Agar lebih nikmat kami biasanya menambahkan lauk sate usus atau potongan ayam kampung masak opor.
Kamu bisa menikmati nasi ayam pincuk khas Semarang ini di sekitaran Simpang Lima, jalan Gajah Mada, jalan Anjasmoro dan jalan MT. Haryono. Kami sendiri paling sering makan nasi ayam di jalan Anjasmoro, kawasan Simpang Lima dan MT. Haryono.
Biasanya warung nasi ayam buka sore hingga malam hari. Namun jika kamu lapar dan kebetulan singgah di Semarang saat tengah malam atau dini hari, kamu bisa coba nasi ayam bu Sami yang buka pukul 23.00 – 06.00 pagi. Lokasinya berada di pusat kuliner depan Matahari Simpang Lima.
Mau pilihan menu makanan lain khas Semarang? Kamu bisa coba kulineran mangut ndas manyung, nasi goreng babat, mie kopyok, tahu gimbal dan jamu jun.
Jika kamu melanjutkan perjalanan dari Semarang hingga daerah Demak, Kudus maupun Pati kamu bisa mencicipi beberapa pilihan makanan enak ini.
Garang asem ayam merupakan makanan yang berisi potongan daging ayam kampung dengan kuah asam segar yang dikukus di dalam daun pisang.
Karena menggunakan ayam kampung rasa makanan ini jadi gurih dan segar banget. Kuahnya dominan asam yang berasal dari belimbung wuluh dan sedikit pedas dari potongan cabai.
Kalau kamu mulai mabuk perjalanan, kami sarankan makan garang asem ayam ini. Dijamin enak dan bikin seger lagi!

Makanan yang jadi andalan para pecinta jeroan ini berasal dari Pati. Yups, nasi gandul adalah nasi kuah cokelat dengan santan yang menggunakan daging atau irisan jeroan sapi.
Kuahnya hitam dan terasa gurih pekat manis karena campuran dari komposisi bahan kluwek, santan, kecap serta aneka rempah lainnya. Di beberapa kota seperti Semarang warung makan nasi gandul buka di sore hingga malam hari. Namun di Pati sendiri kamu bisa menikmati nasi gandul kapan pun.
Sepintas nasi pindang hampir mirip dengan nasi gandul, namun kuahnya sedikit lebih bening dan rasanya lebih ringan. Makanan ini berasal dari Kudus namun cukup populer juga di Semarang.
Selain kuah, perbedaan nasi pindang dan nasi gandul adalah pada isiannya. Nasi pindang bisa berisi daging sapi, kerbau atau ayam. Lalu ada campuran daun mlinjo atau godong so di dalamnya.
Soto Kudus ini sepintas hampir mirip dengan Soto Semarang. Namun, warna kuahnya cenderung lebih cokelat pekat dan tebal.
Penyajian Soto Kudus biasanya menggunakan mangkok kecil dengan isian daging ayam kampung. Menikmati Soto Kudus sendiri semakin sempurna dengan lauk tempe goreng, perkedel kentang dan sate kerang.
Asem-asem daging sapi atau kerbau, soto kemiri, dan petis kambing.
Wilayah pantura Jawa Tengah paling timur ini menyimpan berbagai potensi kuliner enak yang belum banyak dibahas.
Namun sayangnya kami sendiri sangat jarang berkunjung ke daerah tersebut. Kami belum berkesempatan untuk banyak mencicipi dan mengulas makanan khas Rembang dan Blora ini.

Seingat kami, dahulu kami pernah mencicipi sate Blora dan lontong Tuyuhan. Lontong Tuyuhan sendiri hampir sama seperti lontong opor namun dengan kuah kuning yang lebih pekat dengan aroma rempah smokey yang lebih kuat.
Di dalam kuah opor tersebut selain berisi ayam kampung ada juga potongan tempe tipis yang menambah tekstur dan kenikmatan.
Sementara sate Blora punya tekstur dan rasa bumbu kacang yang lebih ringan. Rasa satenya sendiri sudah berempah.
Penyajian sate Blora juga unik karena menggunakan kuah gule yang nikmat dan sambal kacang yang terpisah dari sate.
Urap latoh yang terbuat dari rumput laut (latoh), sate serepeh, dan kelo mrico (sup ikan).
Kuliner di sepanjang jalur pantura Jawa Tengah ini tidak lepas dari tradisi lokal masyarakat. Termasuk jam-jam tertentu untuk menikmatinya.
Misal warung lontong dekem di Pemalang atau nasi ayam pincuk Semarang kebanyakan buka di sore hingga malam hari. Sementara nasi ponggol dan nasi megono lebih mudah ditemui di pagi hari.
Jadi biar kamu TemanJajan dan TemanJalan bisa menikmati kuliner ini dengan nyaman, pastikan datang di waktu yang tepat. Biar tidak “kecelek” alias gagal jajan makanan khas yang kamu inginkan.
*) Klik dan baca informasi disclaimer atas konten tulisan berikut. Sehingga pembaca dapat meminimalisir kesalahan pahaman arti, makna, istilah, dan intensi dalam artikel ini.