
Kami yakin setelah makan di Warung Gudangan Bu Masitoh makna makanan enak bagi TemanJajan bukan lagi soal menu modern, western atau bertempat nyaman layaknya restoran.
Warung Gudangan Bu Masitoh merupakan warung sederhana yang menyajikan aneka masakan hasil tangkapan ikan dari danau Rawa Pening. Lokasinya hanya berjarak sekitar 500 meter saja dari pintu masuk wisata Saloka.
Saking sederhananya warung yang berada di pinggir jalan raya Semarang – Solo ini sulit dikenali. Bahkan jika dibandingkan dengan warung makan di sekitarnya yang menawarkan menu serupa, warung ini bisa dibilang paling tidak menarik.
Meskipun tampilan dan menu di Warung Gudangan Bu Masitoh sederhana, namun kami yakin hormon endorfin TemanJajan akan melonjak setelah merasakan nikmatnya. Lidah, mulut, perasaan, pikiran dan perut TemanJajan akan bersama-sama merasa bahagia.
Agar TemanJajan bisa mendapatkan gambaran nikmatnya masakan di Warung Bu Masitoh ini, baca ulasan menu yang kami pesan berikut ini:
Inti dari segala inti menu yang ada di warung Bu Masitoh adalah wader goreng. Menu serba guna yang bisa menjadi side dish bersama gudangan, jadi lauk utama, atau bahkan bisa jadi pilihan cemilan.
Bagi sebagian orang menu wader goreng mungkin biasa dan banyak menemukannya di pusat oleh-oleh atau warung makan lainnya. Namun, olahan wader di sini berbeda. Hasil gorengannya membuat tekstur wader jadi benar-benar renyah, tidak alot atau keras dan tidak perlu khawatir melukai bagian dalam mulut TemanJajan.
Rasanya pun gurih asin tanpa ada aroma tanah atau lumpur seperti pada umumnya ikan air tawar. Ukuran wadernya juga pas untuk dimakan sekali lahap. Namun porsinya agak sedikit nanggung, satu porsi kurang dua porsi kebanyakan.
Tapi kami tetap sarankan TemanJajan pesan 2 porsi ikan wader goreng ini. Karena jika nantinya ada yang tersisa, TemanJajan tinggal habiskan dengan tambah nasi lagi atau jadikan cemilan sambil mengobrol setalah menghabiskan makan berat.
Wader goreng adalah mandatori yang membuat sensasi makan jadi lebih sempurna.
Harga: Rp 6.000

Sebenarnya kami ingin sekali memesan ikan tomang atau ikan kutuk. Dua ikan andalan kami yang juga khas dari danau Rawa Pening. Sayangnya saat kami datang kedua menu tersebut belum tersedia. Sehingga kami memesan mujahir goreng.
Meskipun di luar rencana, namun kami tidak menyesal sedikitpun memesan menu ini. Enaknya mujahir goreng dari Rawa Pening ini benar-benar di luar prediksi kami.
Jika TemanJajan terbiasa makan ikan mujahir goreng, biasanya akan mencium aroma lumpur dan after taste yang belum mampun kami deskripsikan namun sensasinya kurang nyaman di mulut. Surprisingly mujahir goreng ini benar-benar fresh! Tidak ada aroma dan sensasi yang mengganggu.
Satu porsi mujahir goreng ini berukuran kira-kira 250 – 300 gram. Cukup besar sehingga dapat dimakan berdua, namun makin nikmat dengan tambahan wader goreng tentunya.
Rasa mujahir goreng ini gurih dengan tekstur bagian luar dan pinggirannya renyah. Sementara daging ikannya cukup tebal dan lembut. Nikmat banget dimakan dengan nasi putih pulen, sambal bawang pedas, dan sayur gudangan.
Harga: Rp 15.000 – Rp 20.000 (sesuai besar kecilnya ikan)
Jika menu wader goreng adalah inti dari segala inti menu, makan menu tumis ini adalah signature menu dari Warung Gudangan Bu Masitoh. Kami sebut signature menu karena rasa masakannya yang memang khas dan tidak ditemukan di warung makan sekitar.
Jadi, pastikan saat berkunjung ke Warung Gudangan Bu Masitoh, TemanJajan juga memesan menu tumis ini. Karena sensasinya berbeda yang membuat TemanJajan akan khusyuk menikmatinya.
Sebenarnya semua ikan yang tersedia di Warung Gudangan Bu Masitoh bisa diolah menjadi masakan tumis. Tapi percayalah hanya ikan tomang, ikan kutuk, dan ikan mujahir yang enaknya “nyundul langit”.
Karena kehabisan ikan tomang dan kutuk, kali ini kami memesan mujahir masak tumis. Satu porsi menu ini berisi 1 ekor mujahir yang telah digoreng sehingga dagingnya solid dan tidak bau amis. Lalu selanjutnya mujahir tersebut dimasak dengan kuah nyemek dengan berbagai bumbu rempah.
Menu tumis mujahir ini rasanya enak banget! Rasa kuah tumisnya segar, cenderung gurih, agak manis, agak asam dan agak pedas. Sepintas terasa sensasi seperti makan ikan masak saus padang. Namun ini lebih kompleks dan segar.
Saat kami mencoba mengulik rasa dan bumbunya terlihat ada kondimen daun kemangi dan tomat. Dua bahan yang jadi kunci kesegaran dalam signature menu ini.
Lalu sensasi pedasnya muncul dari potongan cabai rawit merah. Pedasnya masih tergolong aman dan bisa dinikmati semua kalangan.
Sepertinya masakan ini juga menggunakan sedikit jahe dan bumbu rempah lainnya. Hanya saja memang tidak terlalu kentara. Namun efeknya memberi cita rasa dan aroma yang sedap.
Rasa manisnya berasal dari kecap dan sedikit gula. Terlihat dari kuah tumis yang berwarna gelap kecokelatan.
Percayahlah menu ini muanteeepp! banget dan kami rekomendasikan kepada TemanJajan untuk mencobanya.
Harga: Rp 20.000 – Rp 26.000 (sesuai besar kecilnya ikan)
Tidak ada yang se-muanteeepp! gudangan untuk jadi teman makan nasi, lauk dan sambal di Warung Gudangan Bu Masitoh. Bahkan bisa kami bilang lalapan pun masih kalah nikmat dibanding menu satu ini.
Gudangan di warung Bu Masitoh kami anggap masuk dalam kategori side dish atau sayur pendamping. Fungsinya selain memberi tambahan gizi juga memberi tambahan tekstur dan rasa nikmat.
Bagi sebagian TemanJajan mungkin masih belum familiar dengan olahan sayur ini. Gudangan sendiri merupakan masakan khas Semarang dan dapat ditemukan di beberapa daerah lain di Jawa Tengah dengan nama yang berbeda, seperti kluban atau urap.
Tampilannya hampir sama dengan lawar yang berasal dari Bali, trancam dari Jawa dan Sunda, atau anyang dari Melayu. Semua menu tersebut menggunakan bumbu dasar berbahan parutan kelapa. Bedanya, gudangan menggunakan sayur matang yang telah direbus. Isian sayurnya juga berbeda dari trancam maupun lawar.
Sayur yang digunakan dalam menu gudangan di warung Bu Masitoh ini termasuk sederhana. Saat kami coba ulik, kami melihat dan merasakan hanya ada dua jenis sayur yang terdiri dari daun cikra cikri dan taoge. Tidak ada kacang panjang atau wortel seperti dalam menu gudangan pada umumnya.
Rasa gudangan ini perpaduan antara manis, gurih dan sedikit pedas dengan aroma tipis kencur. Kunci kenikmatannya ada pada kelapa parut yang telah dicampur bumbu halus seperti bawang, kencur, sedikit terasi dan cabai.
Meskipun sayur yang digunakan telah direbus terlebih dahulu, namun sepertinya tingkatannya hanya setengah matang. Sehingga masih memberi tekstur renyah dan segar.
Menu gudangan ini juga jadi mandatori untuk menemani TemanJajan memakan hidangan utama lain. Baik dengan lauk wader, ikan tumis, tempe goreng, telur ikan atau ayam.
Harga: Rp 4.000
Sambal bawang di Warung Gudangan Bu Masitoh ini tipikal sambal ulek atau tumbuk dengan tekstur yang masih kasar. Proses pembuatannya menggunakan lumpang batu lalu diakhiri dengan menyiram minyak panas.
Penyajiannya menggunakan cobek batu kecil berwarna abu gelap. Sehingga warna oranye atau merah dari cabai rawit merahnya ter-highlight dengan cantik. Ditambah sedikit siraman minyak panas membuat tampilannya semakin menyala.
Dilihat sepintas saja sambal bawang ini benar-benar bikin ngiler. Kami rasa TemanJajan penikmat sambal bisa langsung lemah iman dan ingin segera mengeksekusinya.
Saat dimakan sambal bawang ini terasa gurih. Sensasi pedasnya tajam di mulut dan bikin berkeringat, namun tidak menimbulkan panas di perut.
Nilai plus sambal bawang ini adalah tidak meninggalkan jejak rasa yang tajam di mulut. Jadi kami tidak takut mulut bau bawang setelah makan banyak sambal.
Meskipun sambal bawang ini menggunakan minyak, kami juga tidak merasakan sakit tenggorokan atau muncul sensasi tidak enak pada mulut. Karena memang penggunaan minyak gorengnya sangat sedikit tidak sampai membanjiri sambal. Sepertinya minyak ini hanya untuk menguatkan rasa, membasahi sambal dan memberi efek mengkilap.
Harga: Rp 5.000
Kami rasa kami juga perlu mengulas menu nasi putih di sini, karena entah kenapa rasanya nikmat. Warna nasinya putih bersih dengan tekstur pulen namun tidak lembek. Salah satu karyawan yang kami tanyai menyebutkan mereka menggunakan kombinasi jenis beras C4 dan bramo.
Rasa dan tekstur nasi putih ini benar-benar nikmat dan sangat seimbang dengan tekstur lauk, sayur maupun sambal yang ada. Semua menyatu dengan santun saat masuk ke mulut. Sehingga sensasi nikmatnya berhasil membuat kami lupa mengontrol porsi makan.
Harga: Rp 4.000

Sama seperti namanya, Warung Gudangan Bu Masitoh ini memiliki konsep warung makan dengan tampilan sederhana. Ukurannya tidak besar dengan bangunan permanen. Ada pilihan tempat duduk menggunakan kursi dan lesehan.
Cara pesan dan pembayarannya masih sederhana. Pembeli datang dan pesan langsung ke bagian kasir atau melalui salah satu karyawan yang stand by. Makanan seperti lauk dimasak langsung sehingga saat disajikan masih fresh dan hangat.
Total menu makananl terdiri dari 12 pilihan lauk, 3 pilihan sayur dan 1 menu soto. Minum minuman ada 7 jenis minuman dengan variasi panas dan dingin.
- Mujahir goreng / tumis (rekomendasi jajanjalan.com)
- Kutuk goreng / tumis (rekomendasi jajanjalan.com)
- Kutuk tomang goreng / tumis (rekomendasi jajanjalan.com)
- Wader goreng / tumis (rekomendasi jajanjalan.com wader goreng)
- Gudangan (rekomendasi jajanjalan.com)
- Lele goreng / tumis
- Ayam kampung goreng (rekomendasi jajanjalan.com)
- Ayam boiler goreng
- Belut goreng / tumis
- Tahu / tempe
- Telur dadar / ceplok
- Telur ikan (rekomendasi jajanjalan.com)
- Soto
- Pecel
- Lalapan
- Teh hangat / es
- Jeruk hangat / es
- Lemon tea hangat / es
- Teh krampul hangat / es (rekomendasi jajanjalan.com)
- White coffee panas / es
- Kopi hitam panas / es
- Air mineral botol
Cekatan, ramah, penyajian cepat
Tunai (non-digital)
Belum bersertifikat Halal, Non Alcohol, No Pork, No Lard, No Mirin
08.00 – 16.00 (biasanya jam 14.00 menu sudah tidak lengkap)
45 – 55 orang (duduk dan lesehan)
Dine in, take away

Berjarak sekitar 500 meter dari wisata Saloka Theme Park. Jika dari Semarang lokasi Warung Gudangan Bu Masitoh berada di kiri jalan dan jika dari arah Solo lokasi ada di kanan jalan.
Lihat peta jalan ke Warung Gudangan Bu Masitoh.
*) Klik dan baca informasi disclaimer atas konten tulisan berikut. Sehingga pembaca dapat meminimalisir kesalahan pahaman arti, makna, istilah, dan intensi dalam artikel ini.